Senin, 29 Desember 2014

Apa itu Sembelit dan Bagaimana Cara Mengatasinya

Sudah pada pernah mendengar kata SEMBELIT kan? Sudah pastinya, tapi jangan deh sampe merasakannya :). Sembelit sebenarnya bukanlah penyakit, tetapi merupakan gejala buang air besar (BAB) yang tidak memuaskan, yang ditandai dengan BAB kurang dari 3x dalam 1 minggu atau kesulitan dalam mengeluarkan tinja akibat tinja yang keras.

Dari pengertian tersebut, frekuensi BAB tidak selalu menjadi patokan. Anda dapat mengalami sembelit meskipun BAB setiap hari tetapi tinja Anda keras dan Anda harus bersusah payah untuk mengeluarkannya. Setiap orang memiliki frekuensi BAB yang bervariasi. Beberapa orang BAB sekali sehari, yang lain mungkin hanya tiga kali seminggu.

Hal itu masih normal asalkan Anda merasa nyaman dan tidak merasa kesulitan BAB. Jadi, jangan cemas bila anda tidak BAB setiap hari. Sembelit lebih sering terjadi pada perempuan daripada laki-laki. Sembelit juga lebih sering terjadi pada lansia dan anak-anak dibandingkan dengan kelompok umur lainnya. Diperkirakan 12% dari seluruh penduduk dunia mengalami sembelit.

Ada beberapa hal yang dapat membuat seseorang lebih berisiko terkena sembelit yaitu aktivitas fisik yang kurang, asupan makan dan minum yang kurang, diet rendah serat, depresi dan meminum obat-obatan yang dapat menimbulkan sembelit seperti obat antidiare dan obat penghilang nyeri yang diminum dalam jangka panjang.

Sembelit atau konstipasi dibagi menjadi dua jenis, yakni primer dan sekunder. Konstipasi primer merupakan konstipasi fungsional atau tidak ditemukannya kelainan organik di dalam tubuh. Sedangkan konstipasi sekunder disebabkan penyakit organik atau kondisi lain seperti kencing manis, kehamilan, hipotiroid dan lain-lain.

Cara Mengatasi Sembelit

Secara umum, cara mengatasi sembelit ada 2 macam yaitu perubahan gaya hidup dan dengan obat-obatan. Perubahan gaya hidup juga dapat mencegah timbulnya sembelit di kemudian hari. Anda sebaiknya memperbanyak konsumsi makanan seperti buah dan sayuran yang tinggi serat. Pastikan asupan cairan yang memadai (sekitar 1,5 sampai 2 liter sehari) karena kurang mengonsumsi cairan bisa menyebabkan tinja menjadi keras sehingga sulit dikeluarkan. Lakukan aktifitas fisik minimal 30 menit setiap hari seperti olahraga karena dapat membangun gerakan usus yang teratur sehingga BAB menjadi teratur dan lancar. Jangan biasakan menahan dorongan BAB hanya karena kesibukan. Sisihkan waktu yang cukup untuk ke toilet. Biasanya waktu terbaik untuk BAB adalah setelah sarapan. Anda juga harus berupaya untuk menghindari stress yang berkepanjangan dan berlebihan. Ada beberapa macam obat untuk meringankan sembelit seperti agen penggumpal (bulking agents), obat pencahar stimulan dan obat pencahar osmotik.

Sebaiknya jangan sembarangan menggunakan obat pencahar, terutama untuk anak-anak. Anda sebaiknya berkonsultasi dengan dokter untuk menggunakan obat yang tepat. Hubungi dokter Anda jika ada dugaan bahwa anda mengalami konstipasi sekunder atau jika ditemukan tanda-tanda bahaya seperti ada darah pada tinja, terdapat penurunan berat badan sebanyak 5 kg atau lebih, penurunan nafsu makan yang signifikan, mual dan muntah yang kronis, sembelit terjadi pertama kali dan makin lama makin memburuk, riwayat keganasan atau kanker usus dalam keluarga, sembelit akut pada lansia, sembelit disertai kram perut dan ketidakmampuan untuk kentut, dan adanya anemia.

Tips kesehatan tentang sembelit ini bersumber dari Dr. Wayan Giri Putra Semaradana, S .Ked.

Tidak ada komentar :

Posting Komentar

Terima kasih sudah meluangkan waktu anda untuk memberikan komentar :)