Apabila anda pernah merasa sesak atau dada terasa berat saat menaiki tangga, merasa sesak ketika berjalan beberapa langkah, atau merasa sulit bernapas bahkan saat sedang beristirahat, anda harus waspada!
Sebelum tahu penyebab dan gejala penyakit gagal jantung, mari kita kenali penyakit penyakit gagal jantung lebih lanjut,
Apakah penyakit gagal jantung itu?
Gagal jantung bukan berarti jantung Anda akan berhenti sewaktu-waktu, akan tetapi gagal jantung berarti fungsi pompa jantung lebih lemah dari normal. Pada jantung yang normal, pada setiap detak jantung terdapat sejumlah darah yang memasuki jantung dan dipompa keluar. Jika terdapat gagal jantung, jantung tidak mampu memompa seluruh darah yang masuk pada setiap detak jantung. Akibatnya cairan tubuh dapat tertimbun pada lengan, betis, kaki, paru, hait, dan organ lainnya.
Apa saja penyebab penyakit gagal jantung?
Gagal jantung dapat terjadi akibat komplikasi berbagai kondisi yang mempengaruhi fungsi jantung untuk memompa dengan baik. Kondisi-kondisi tersebut misalnya penyakit jantung koroner, hipertensi, penyakit katup jantung, penyakit gangguan ritme jantung, penyakit pada otot jantung (kardiomiopati), obat atau zat kimia yang merusak otot jantung (misalnya alkohol berlebih, kokaine, beberapa obat kemoterapi), anemia berat, penyakit tiroid, dan penyakit Paget.
Apa gejala penyakit gagal jantung?
Gejala gagal jantung yang muncul tergantung pada tipe gagal jantung. Pada gagal jantung kiri, pasien dapat mengeluhkan sesak napas. Keluhan ini biasanya bertambah berat saat beraktivitas (misalnya mendaki) atau saat tidur telentang. Sesak napas juga dapat disertai batuk Pada gagal jantung kanan, gejala utamanya adalah pembengkakan kedua kaki dan betis. Pada pasien juga dapat terjadi pembesaran hati. Gejala lain dari gagal jantung yaitu lelah, pusing, konstipasi, nafsu makan berkurang, berat badan bertambah (karena pembengkakan), dsb. Pasien juga dapat mengalami gejala sesuai penyebab gagal jantung,misalnya nyeri dada (penyakit jantung koroner), berdebar-debar (penyakit gangguan irama jantung), dsb.
Derajat berat penyakit gagal jantung dapat dibagi menjadi 4, yaitu:
- Kelas I (sangat ringan): aktivitas fisik biasa tidak menimbulkan sesak, lelah, atau berdebar. Pasien dapat tanpa gejala, namun saat dilakukan pemeriksaan ditemukan penyakit gagal jantung
- Kelas II (ringan): aktivitas biasa seperti berjalan dapat menimbulkan keluhan sesak, , lelah, atau berdebar
- Kelas III (sedang): pada aktivitas ringan seperti memakai baju dapat menimbulkan gejala seperti sesak, lelah, atau berdebar
- Kelas IV (berat): gejala sering muncul saat istirahat. Pasien tidak mampu melakukan aktivitas tanpa merasa sesak, lelah, atau berdebar
Bagaimana penanganan penyakit gagal jantung?
Jika terdapat gejala dan kecurigaan ke arah penyakit gagal jantung, periksakan diri Anda ke dokter. Dokter akan menanyakan riwayat penyakit dan memeriksa fisik pasien. Beberapa penyakit lain dapat memiliki gejala yang sama dengan penyakit gagal jantung. Oleh karena itu, dokter akan melakukan beberapa pemeriksaan tambahan untuk menentukan diagnosis, seperti pemeriksaan darah, rontgen dada, elektrokardiograf (pemeriksaan irama jantung), ekokardiografi (USG jantung), dsb. Jika temuan pemeriksaan mengarah pada penyakit gagal jantung, pasien dapat dirujuk ke spesialis jantung.
Terdapat berbagai pilihan terapi untuk penyakit jantung. Penanganan penyakit jantung memerlukan komitmen pasien untuk melakukan gaya hidup sehat, rutin kontrol berobat, dan pengawasan dari dokter. Hal ini bertujuan untuk mengurangi gejala pasien, mengurangi perburukan penyakit gagal jantung (mengurangi frekuensi opname, mengurangi risiko kematian), dan meningkatkan kualitas hidup pasien.
Bagaimana cara mencegah perburukan penyakit gagal jantung?
- Kontrol tekanan darah: jantung akan bekerja lebih berat pada kondisi tekanan darah tinggi. Sangat penting untuk mengkontrol tekanan darah agar jantung bekerja lebih efektif
- Monitor gejala Anda: lakukan penimbangan berat badan setiap pagi. Jika berat badan bertambah dengan cepat (>2 kg dalam 1-3 hari), hubungilah dokter Anda. Anda mungkin memerlukan tambahan dalam pengobatan Anda. Jika keluhan sesak napas lebih berat dari sebelumnya atau terdapat gejala baru, segera hubungi dokter Anda. Jangan tunggu sampai gejala Anda menjadi berat
- Jaga konsumi cairan: batasi konsumsi cairan <2 liter per hari untuk menurunkan beban pompa jantung
- Batasi konsumsi garam: kurangi konsumsi garam karena garam akan meningkatkan cairan dalam tubuh dan tentunya meningkatkan beban jantung
- Minum obat secara teratur: obat-obatan pada penyakit gagal jantung bertujuan untuk memperbaiki pompa jantung, menurunkan beban pompa jantung, mencegah perburukan penyakit gagal jantung, dan mencegah cairan tubuh menimbun.
- Kontrol ke dokter secara rutin: dokter akan memastikan kondisi Anda sehat dan penyakit gagal jantung tidak bertambah buruk. Konsultasikan jika Anda memiliki keluhan atau pertanyaan seputar penyakit Anda.
- Capai atau pertahankan berat badan ideal: Jika Anda memiliki berat badan berlebih, berusahalah untuk mengurangi berat badan untuk mengurangi beban jantung.
- Stop merokok: zat kimia pada rokok dapat mempersempit pembuluh darah dan memperburuk gagal jantung. Bagi sebagian besar penderita gagal jantung, olah raga secara teratur sangat direkomendasikan. Otot jantung yang lebih fit akan memompa dengan lebih baik. Diskusikan level olah raga dengan dokter Anda.
Penyakit gagal jantung adalah penyakit penurunan fungsi pompa jantung. Penyakit ini dapat terjadi akibat komplikasi beberapa penyakit lain seperti penyakit jantung koroner, hipertensi, penyakit katup jantung, dsb. Gejala penyakit gagal jantung adalah sesak napas, pembengkakan (paling sering pada kedua kaki dan betis), lelah, pusing, berdebar, dsb. Diagnosis dan penanganan yang tepat diperlukan untuk mengurangi gejala pasien dan mencegah perburukan kondisi pasien. Bagi pasien sendiri, komitmen untuk menjalani gaya hidup sehat, minum obat teratur, dan kontrol secara rutin sangat penting untuk dilakukan.
Demikian tips kesehatan terkait penyakit gagal jantung, smoga kita semua bisa terhindar dari penyakit ini
Sebelum tahu penyebab dan gejala penyakit gagal jantung, mari kita kenali penyakit penyakit gagal jantung lebih lanjut,
Apakah penyakit gagal jantung itu?
Gagal jantung bukan berarti jantung Anda akan berhenti sewaktu-waktu, akan tetapi gagal jantung berarti fungsi pompa jantung lebih lemah dari normal. Pada jantung yang normal, pada setiap detak jantung terdapat sejumlah darah yang memasuki jantung dan dipompa keluar. Jika terdapat gagal jantung, jantung tidak mampu memompa seluruh darah yang masuk pada setiap detak jantung. Akibatnya cairan tubuh dapat tertimbun pada lengan, betis, kaki, paru, hait, dan organ lainnya.
Apa saja penyebab penyakit gagal jantung?
Gagal jantung dapat terjadi akibat komplikasi berbagai kondisi yang mempengaruhi fungsi jantung untuk memompa dengan baik. Kondisi-kondisi tersebut misalnya penyakit jantung koroner, hipertensi, penyakit katup jantung, penyakit gangguan ritme jantung, penyakit pada otot jantung (kardiomiopati), obat atau zat kimia yang merusak otot jantung (misalnya alkohol berlebih, kokaine, beberapa obat kemoterapi), anemia berat, penyakit tiroid, dan penyakit Paget.
Apa gejala penyakit gagal jantung?
Gejala gagal jantung yang muncul tergantung pada tipe gagal jantung. Pada gagal jantung kiri, pasien dapat mengeluhkan sesak napas. Keluhan ini biasanya bertambah berat saat beraktivitas (misalnya mendaki) atau saat tidur telentang. Sesak napas juga dapat disertai batuk Pada gagal jantung kanan, gejala utamanya adalah pembengkakan kedua kaki dan betis. Pada pasien juga dapat terjadi pembesaran hati. Gejala lain dari gagal jantung yaitu lelah, pusing, konstipasi, nafsu makan berkurang, berat badan bertambah (karena pembengkakan), dsb. Pasien juga dapat mengalami gejala sesuai penyebab gagal jantung,misalnya nyeri dada (penyakit jantung koroner), berdebar-debar (penyakit gangguan irama jantung), dsb.
Derajat berat penyakit gagal jantung dapat dibagi menjadi 4, yaitu:
- Kelas I (sangat ringan): aktivitas fisik biasa tidak menimbulkan sesak, lelah, atau berdebar. Pasien dapat tanpa gejala, namun saat dilakukan pemeriksaan ditemukan penyakit gagal jantung
- Kelas II (ringan): aktivitas biasa seperti berjalan dapat menimbulkan keluhan sesak, , lelah, atau berdebar
- Kelas III (sedang): pada aktivitas ringan seperti memakai baju dapat menimbulkan gejala seperti sesak, lelah, atau berdebar
- Kelas IV (berat): gejala sering muncul saat istirahat. Pasien tidak mampu melakukan aktivitas tanpa merasa sesak, lelah, atau berdebar
Bagaimana penanganan penyakit gagal jantung?
Jika terdapat gejala dan kecurigaan ke arah penyakit gagal jantung, periksakan diri Anda ke dokter. Dokter akan menanyakan riwayat penyakit dan memeriksa fisik pasien. Beberapa penyakit lain dapat memiliki gejala yang sama dengan penyakit gagal jantung. Oleh karena itu, dokter akan melakukan beberapa pemeriksaan tambahan untuk menentukan diagnosis, seperti pemeriksaan darah, rontgen dada, elektrokardiograf (pemeriksaan irama jantung), ekokardiografi (USG jantung), dsb. Jika temuan pemeriksaan mengarah pada penyakit gagal jantung, pasien dapat dirujuk ke spesialis jantung.
Terdapat berbagai pilihan terapi untuk penyakit jantung. Penanganan penyakit jantung memerlukan komitmen pasien untuk melakukan gaya hidup sehat, rutin kontrol berobat, dan pengawasan dari dokter. Hal ini bertujuan untuk mengurangi gejala pasien, mengurangi perburukan penyakit gagal jantung (mengurangi frekuensi opname, mengurangi risiko kematian), dan meningkatkan kualitas hidup pasien.
Bagaimana cara mencegah perburukan penyakit gagal jantung?
- Kontrol tekanan darah: jantung akan bekerja lebih berat pada kondisi tekanan darah tinggi. Sangat penting untuk mengkontrol tekanan darah agar jantung bekerja lebih efektif
- Monitor gejala Anda: lakukan penimbangan berat badan setiap pagi. Jika berat badan bertambah dengan cepat (>2 kg dalam 1-3 hari), hubungilah dokter Anda. Anda mungkin memerlukan tambahan dalam pengobatan Anda. Jika keluhan sesak napas lebih berat dari sebelumnya atau terdapat gejala baru, segera hubungi dokter Anda. Jangan tunggu sampai gejala Anda menjadi berat
- Jaga konsumi cairan: batasi konsumsi cairan <2 liter per hari untuk menurunkan beban pompa jantung
- Batasi konsumsi garam: kurangi konsumsi garam karena garam akan meningkatkan cairan dalam tubuh dan tentunya meningkatkan beban jantung
- Minum obat secara teratur: obat-obatan pada penyakit gagal jantung bertujuan untuk memperbaiki pompa jantung, menurunkan beban pompa jantung, mencegah perburukan penyakit gagal jantung, dan mencegah cairan tubuh menimbun.
- Kontrol ke dokter secara rutin: dokter akan memastikan kondisi Anda sehat dan penyakit gagal jantung tidak bertambah buruk. Konsultasikan jika Anda memiliki keluhan atau pertanyaan seputar penyakit Anda.
- Capai atau pertahankan berat badan ideal: Jika Anda memiliki berat badan berlebih, berusahalah untuk mengurangi berat badan untuk mengurangi beban jantung.
- Stop merokok: zat kimia pada rokok dapat mempersempit pembuluh darah dan memperburuk gagal jantung. Bagi sebagian besar penderita gagal jantung, olah raga secara teratur sangat direkomendasikan. Otot jantung yang lebih fit akan memompa dengan lebih baik. Diskusikan level olah raga dengan dokter Anda.
Penyakit gagal jantung adalah penyakit penurunan fungsi pompa jantung. Penyakit ini dapat terjadi akibat komplikasi beberapa penyakit lain seperti penyakit jantung koroner, hipertensi, penyakit katup jantung, dsb. Gejala penyakit gagal jantung adalah sesak napas, pembengkakan (paling sering pada kedua kaki dan betis), lelah, pusing, berdebar, dsb. Diagnosis dan penanganan yang tepat diperlukan untuk mengurangi gejala pasien dan mencegah perburukan kondisi pasien. Bagi pasien sendiri, komitmen untuk menjalani gaya hidup sehat, minum obat teratur, dan kontrol secara rutin sangat penting untuk dilakukan.
Demikian tips kesehatan terkait penyakit gagal jantung, smoga kita semua bisa terhindar dari penyakit ini
* dr. Desak Gede Widyawati, S.Ked.
Tidak ada komentar :
Posting Komentar
Terima kasih sudah meluangkan waktu anda untuk memberikan komentar :)