Jumat, 16 Januari 2015

Faktor Penyebab dan Ciri-Ciri Bayi Bisu

Suara adalah salah satu pemberian Allah yang harus kita syukuri. Karena dengan suara kita bisa berkomunikasi dengan orang lain, untuk mengungkapkan apa keinginan kita. Jangan sampai anugrah ini hilang dari bayi kita, karena tidak tahuan kita, yang bisa berakibat bayi menjadi bisu. Yuk kita pastikan bayi tidak menjadi bisu karena kelalaian kita.

Gangguan pendengaran pada bayi dapat terjadi dalam berbagai tingkatan, mulai gangguan ringan, sedang,berat, sampai sangat berat. Proses mendengan pada bayi diawali dengan adanya suara yang ditangkap oleh telinga bayi. Dilanjutkan ke liang telinga sampai menggetarkan gendang telinga. Suara tadi akan menjadi energi akustik yang akan diperbesar oleh rangkaian tulang pendengaran. Kemudian di teruskan lagi ke telinga dalam.

Di telinga dalam, energi akustik tadi diubah menjadi impuls listrik, dan diteruskan ke syaraf pendengaran. Ditahap inilah sang bayi mendengar dengan jelas suara tadi.

Namun sayangnya, rangkaian prosesnya kadang kala tidak mulus seperti itu. Apabila terjadi kerusakan pada salah satu organ pendengaran itu, bayi menjadi tidak bisa mendengar atau bisu.

Faktor yang menyebabkan tuli pada bayi

Banyak faktor yang bisa membuat bayi tuli. Dimulai dari dalam kandungan sang bunda. Ya, ganguan pendengaran bisa saja karena faktor genetik, walaupun sangat sedikit kasusnya.
Faktor non genetik lainnyalah yang lebih banyak menyebabkan bayi menjadi tuli, diantaranya:

  • adanya upaya menggugurkan bayi
  • adanya defisiensi zat gizi pada masa kehamilan
  • ibu memakan obat yang bisa mengganggu fungsi pendengaran bayi (seperti kina, streptomisin, garamisin, neomisin, salisilat, dan lain-lain)
  • adanya virus yang masuk pada saat kehamilan


Kemudian setelah bayi lahir, kasus tuli pada bayi bisa terjadi karena:
- infeksi yang disebabkan bahteri dan virus yang berpotensi menimbulkan infeksi telinga
- masukan benda padat pada liang telinga bayi, seperti mainan manik-manik.

Lalu bagaimana ciri-ciri bayi yang tuli, agar kita bisa melakukan antisipasi.

  1. Tidak terbangun walaupun ada suara keras disekitarnya. JIka normal, bayi seharusnya terkejut dengan mengedipkan mata(bayi baru lahir)
  2. Tidak mendengar bunyi yang berjarak 2 meter di belakangnya (usia 1-3 bulan). Normalnya ia akan mencari sumber suara tsb
  3. Perhatikan perkembangan bicara anak. Pada 4 - 6 bulan harusnya bayi sudah mulai dapat mengoceh bubling. Pada usia 7 - 10 bulan, mulai dapat mengatakan dua suku kata, dan pada saat bayi berusia 9 -13 bulan, ia sudah dapat mengucapkan mama atau papa. 

Waspada jika ke tiga ciri-ciri bayi bisu diatas terjadi pada anak anda. Segera hubungi dokter.


Tidak ada komentar :

Posting Komentar

Terima kasih sudah meluangkan waktu anda untuk memberikan komentar :)