Kamis, 15 Januari 2015

Mengubah Pola Hidup : Hindari Stroke

Tidak seorang pun yang menginginkan jatuh sakit. Semua orang pun setuju, dengan berperilaku hidup sehat bisa antisipasi berbagai penyakit. Namun pola hidup sehat sulit  dipenuhi.Karena fasilitas-fasilitas yang serba cepat dan lengkap, sudah menghantui kehidupan  masyarakat terutama masyarakat perkotaan.

Misalnya restauran cepat saji yang menyediakan menu dengan lemak dan kolesterol tinggi, dapat meningkatkan faktor risiko penyakit, termasuk penyakit stroke.Bilamana, dijalani terus menerus, tentu merugikan diri sendiri, sehingga perlu adanya upaya untuk merubah pola hidup seperti itu.

Selain itu, kita juga harus wasapada dan jangan menganggap sepela jika mengalami gejala seperti sering mengalami pusing kepala, kesemutan, hilang keseimbangan, sering lupa dan pegal-pegal.Semua itu, bisa berisiko terkena penyakit stroke.
Memang, penyakit stroke itu, bukan tiba-tiba tetapi ada sinyal-sinyal seperti itu. Maka, sangatlah penting kita segera melakukan check-up bila mengalami gejala tersebut.

Para pakar kesehatan, selalu menegaskan, penyakit stroke, bisa diantisipasi sejak dini, yakni engan ber-perilaku sehat. Selain itu, faktor-faktor risiko yang bukan karena faktor keturunan, bisa dikendalikan dan di modifikasi, seperti sering melakukan "medical check up" untuk memonitor kondisi kesehatan.

Berdasarkan data yang ada, setiap enam detik, satu orang meninggal dunia karena stroke.Artinya, setiap tahun hampir enam juta jiwa meninggal karena kondisi ini. Di Indonesia, stroke merupakan penyebab kematian tertinggi untuk kategori penyakit tidak menular dan jumlah penderitanya terus meningkat tajam, terutama masyarakat perkotaan.

Masyarakat perkotaan berpotensi terkena stroke, akibat tekanan hidup yang tinggi didukung gaya hidup kurang sehat. Sehingga, lebih dari 60 persen penderita stroke tinggal di perkotaan. "Sekaranag ini, stroke tidak mengenal rtinya, usia muda hingga lansia bisa saja terkena penyakit stroke tapi penyakit ini pun bukan akhir segalanya," kata Ketua Yayasan Stroke Indonesia, Prof Dr Haryono Suyono, kepada BPJS News, baru-baru ini.
 
Meski serangan stroke tidak bisa atau sulit diprediksi, tetapi dengan mengontrol faktor risiko dapat dikatakan, sudah melakukan upaya pencegahan terhadap serangan stroke.

Bilamana, sudah terserang stroke, pun, masih ada upaya untuk memelihara kualitas hidup dan mencegah serangan stroke berulang.

Prosentase kalangan muda yang terkena stroke, jumlahnya masih sedikit, tetapi Haryono Suyono, mengaku prihatin. “Risiko makanan juga, berpengaruh atas penyakit ini. Kalau dulu, menu makanan cukup sederhana, sekarang penuh rangsangan sehingga memicu  darah tingi. Munculnya penyakit diabetes pada usia muda, bisa pula memicu terjadinya stroke," jelasnya.

Untuk itu, perlu upaya sejak dini, masyarakat perlu hindari makanan kolesterol. Atau sebaiknya, saran haryono, masyarakat kembali ke alam sederhana yang tidak menyebabkan resiko atau membangunkan penyakit seperti diabetes dan darah tinggi,” tuturnya.

Guna mengantisipasi penderita stroke, lembaganya menggelar berbagai kegiatan, seperti senam bersama, jalan bersama, dan berbagai olahraga lainnya. Kepada anggotanya yang terkena stroke pun, diberikan pelatihan pemulihan kesehatan selain menyediakan pelayanan kesehatan secara khusus. "Kita perlu gerakan besar-besaran untuk memasyarakatkan waspada stroke sehingga informasi tidak hanya tersebar di klinik dan puskesmas saja, tapi sampai tingkat pedesaan dan pedukuhan,” jelasnya.

Kampanye besar-besaran ini juga bagian dari upaya memberi dan menyebarluaskan informasi kepada masyarakat mengenai fibrilasi atrium, kemudian meningkatkan kesadaran, pentingnya deteksi dini serta penanganan fibrilasi atrium sebagai upaya pencegahan stroke.

Menurutnya, fibrilasi atrium merupakan salah satu faktor risiko stroke yang belum banyak diketahui oleh masyarakat. Pasien dengan fibrilasi atrium mengalami denyut jantung yang tidak teratur, membuat mereka rentan mengalami terbentuknya penggumpalan darah di dalam atrium. Jika pecah dan bergerak menuju otak, akan berpotensi menyebabkan serangan stroke.


Lima Risiko
Menurut pakar stroke, dr Yoga Yuniadi, SpJP (K), terdapat lima risiko stroke utama yang dapat dikelola untuk mencegah stroke. Yaitu, tekanan darah tinggi (hipertensi), kebiasaan merokok, kurangnya aktifitas fisik, diabetes dan fibrilasi atrium.“Individu yang menderita fibrilasi atrium memiliki risiko stroke lima kali dibandingkan dengan populasi umum,” jelasnya.

Stroke itu, terjadi ketika pasokan darah ke bagian otak terhambat sehingga dapat mengancam jiwa jika tidak mendapatkan perhatian medis secara cepat.namun, stroke dapat disembuhkan dengan diet sehat setelah stroke penting untuk pemulihan serta untuk mencegah kemungkinan stroke lebih parah.

Adapun, buah dan sayuran yang dianjurkan untuk penderita stroke, adalah buah-buahan dan sayuran yang memberikan berbagai nutrisi bermanfaat.Misalnya, vitamin, mineral, serat dan antioksidan, yang mendukung sistem kekebalan tubuh yang sehat.

Setidaknya, lima atau lebih porsi buah dan sayuran setiap hari untuk mengurangi kemungkinan stroke. Satu porsi buah sama dengan satu buah ukuran sedang, satu potong 4 inci pisang, 1/2 cangkir buah kaleng dijus alami, 1 cangkir melon potong dadu atau buah. Satu porsi sayuran adalah sama dengan 1 cangkir sayuran segar, 1/2 cangkir sayuran yang dimasak.

Makanan kaya antioksidan, seperti ceri, berry, apel, jeruk, semangka, jeruk, tomat, sayuran hijau, brokoli, paprika, bawang dan kubis Brussel, layak dikonsumsi. "Makan gandum mengurangi risiko seseorang untuk penyakit jantung dan stroke," jelasnya.

Untuk memberikan makanan sehat bagi penderita stroke, pilihlah makanan yang dipanggang atau  dikukus karena menggoreng menambah lemak tidak sehat. Ketika memanggang, gunakan jumlah yang sederhana minyak zaitun, yang dianggap sebagai lemak yang sehat, daripada mentega. Lemak ikan, seperti salmon, tuna atau mackerel, juga merupakan sumber protein positif yang menyediakan lemak omega-3.

Yuk kita ubah pola hidup kita, menjadi pola hidup sehat :)

Tidak ada komentar :

Posting Komentar

Terima kasih sudah meluangkan waktu anda untuk memberikan komentar :)