NYERI perut yang berasal dari kram rahim memang menjadi masalah utama kaum hawa setiap bulan. Nyeri di bawah perut atau dismenore itu sering dikeluhkan perempuan setiap kali menstruasi. Owner Rumah Cantik Aura, Maya Mukhtar, mengatakan, diperlukan terapi yang bisa mengurangi rasa sakit. Salah satunya totok menggunakan metode Reiki dan Ling Chi yang berasal dari Tibet.
’’Metode ini cocok untuk perempuan berumur 17-35 tahun,’’ ujar Maya di klinik perawatan tubuh miliknya, Jl. Pagaralam No. 299, Bandarlampung, pekan ini.
Ia menjelaskan, dari sentuhan energi ini bisa mendeteksi keluhan menstruasi. Namun, untuk perempuan di bawah 17 tahun, siklus haid biasanya belum teratur. Sedangkan yang di atas 35 tahun merupakan usia rentan penyakit yang bisa menyebabkan salah deteksi.
”Kadang-kadang bilang sakitnya di lambung, padahal di tempat lain. Karena organ manusia itu terhubung ke mana-mana,” ucapnya.
Maya mengatakan, tekanan jari pada totok mengurangi rasa sakit yang biasanya muncul. Untuk bisa merasakan manfaatnya, pemijatan tersebut wajib dilakukan secara rutin.
’’Untuk mendapatkan hasil yang maksimal, setidaknya tujuh kali totok,’’ ucap Maya yang langsung mempelajari metode penyembuhan spiritual ini langsung ke Tiongkok.
Totok bisa dilakukan sebelum nyeri maupun ketika datang bulan. Tapi, Maya tidak menyarankan penotokan dilakukan saat menstruasi sedang banyak-banyaknya. Sebab, pada saat itu hormon dalam tubuh perempuan sedang bekerja
Menurut dia, jika menstruasi sedang banyak, pasien sebaiknya tidak dipijat ataupun di-facial. Jadi, ketika nyeri terasa sebelum datang bulan, bisa dilakukan totok.
Sementara gerakan akupresur atau totok jari dipusatkan di bagian perut. Dari area itu, keluhan akan terdeteksi dengan teknik energi panas tubuh Reiki dan Ling Chi. Panas dari tangan terapis akan menjalar ke tubuh pasien dan menimbulkan getaran tertentu. Getaran dapat dirasakan dari ujung kaki hingga ke bagian pusar.
”Totoknya dari telapak kaki. Nanti terasa getarannya dari ujung kaki menjalar sampai ke pusar. Saraf terhubung langsung ke pusar. Getaran yang dari dalam tubuh pasien akan terasa oleh tangan saya,” terang Maya.
Menurut dia, getaran harus ada saat penotokan. Jika tidak ada, nyeri datang bulan sulit disembuhkan. Tetapi, rata–rata 90 persen kliennya masih bisa disembuhkan.
Untuk mengetahui getarannya, saat proses penotokan, terapis langsung bertanya kepada pasien. Dengan tekanan Ling Chi, biasanya getaran sampai tumit dan tidak selalu sampai pusar. Normalnya, proses totok memakan waktu sekitar tiga puluh menit. Dari proses ini, selain keluhan nyeri haid, juga bisa mendeteksi penyakit lain di tubuh pasien.
”Diagnosis umumnya yang ditemui dari pasien datang bulan itu sakit nyeri. Kista juga bisa terdeteksi besar-kecilnya. Untuk proses penyembuhan menyesuaikan saja treatment-nya,” kata Maya yang tidak melayani keluhan penyakit secara umum.
”Nanti saya dikira praktik mistis, padahal ini ada ilmunya, tenaga dalam. Setiap manusia itu punya panas tubuh yang bisa memancar dan energi dari alam, cuma butuh latihan saja,” kata perempuan berambut panjang ini.
Maya juga menjelaskan bahwa ada beberapa kekeliruan yang berkembang di masyarakat bahwa vlek dan siklus bulanan dipengaruhi oleh makanan. Padahal, makanan tidak memengaruhi pola menstruasi dan vlek yang timbul lebih dipengaruhi tingkat stres dan rasa lelah.
”Makanan ya ke saluran pencernaan, tidak ke area kewanitaan. Stres pikiran dan capek yang lebih memengaruhi nyeri datang bulan,” ungkapnya.
’’Metode ini cocok untuk perempuan berumur 17-35 tahun,’’ ujar Maya di klinik perawatan tubuh miliknya, Jl. Pagaralam No. 299, Bandarlampung, pekan ini.
Ia menjelaskan, dari sentuhan energi ini bisa mendeteksi keluhan menstruasi. Namun, untuk perempuan di bawah 17 tahun, siklus haid biasanya belum teratur. Sedangkan yang di atas 35 tahun merupakan usia rentan penyakit yang bisa menyebabkan salah deteksi.
”Kadang-kadang bilang sakitnya di lambung, padahal di tempat lain. Karena organ manusia itu terhubung ke mana-mana,” ucapnya.
Maya mengatakan, tekanan jari pada totok mengurangi rasa sakit yang biasanya muncul. Untuk bisa merasakan manfaatnya, pemijatan tersebut wajib dilakukan secara rutin.
’’Untuk mendapatkan hasil yang maksimal, setidaknya tujuh kali totok,’’ ucap Maya yang langsung mempelajari metode penyembuhan spiritual ini langsung ke Tiongkok.
Totok bisa dilakukan sebelum nyeri maupun ketika datang bulan. Tapi, Maya tidak menyarankan penotokan dilakukan saat menstruasi sedang banyak-banyaknya. Sebab, pada saat itu hormon dalam tubuh perempuan sedang bekerja
Menurut dia, jika menstruasi sedang banyak, pasien sebaiknya tidak dipijat ataupun di-facial. Jadi, ketika nyeri terasa sebelum datang bulan, bisa dilakukan totok.
Sementara gerakan akupresur atau totok jari dipusatkan di bagian perut. Dari area itu, keluhan akan terdeteksi dengan teknik energi panas tubuh Reiki dan Ling Chi. Panas dari tangan terapis akan menjalar ke tubuh pasien dan menimbulkan getaran tertentu. Getaran dapat dirasakan dari ujung kaki hingga ke bagian pusar.
”Totoknya dari telapak kaki. Nanti terasa getarannya dari ujung kaki menjalar sampai ke pusar. Saraf terhubung langsung ke pusar. Getaran yang dari dalam tubuh pasien akan terasa oleh tangan saya,” terang Maya.
Menurut dia, getaran harus ada saat penotokan. Jika tidak ada, nyeri datang bulan sulit disembuhkan. Tetapi, rata–rata 90 persen kliennya masih bisa disembuhkan.
Untuk mengetahui getarannya, saat proses penotokan, terapis langsung bertanya kepada pasien. Dengan tekanan Ling Chi, biasanya getaran sampai tumit dan tidak selalu sampai pusar. Normalnya, proses totok memakan waktu sekitar tiga puluh menit. Dari proses ini, selain keluhan nyeri haid, juga bisa mendeteksi penyakit lain di tubuh pasien.
”Diagnosis umumnya yang ditemui dari pasien datang bulan itu sakit nyeri. Kista juga bisa terdeteksi besar-kecilnya. Untuk proses penyembuhan menyesuaikan saja treatment-nya,” kata Maya yang tidak melayani keluhan penyakit secara umum.
”Nanti saya dikira praktik mistis, padahal ini ada ilmunya, tenaga dalam. Setiap manusia itu punya panas tubuh yang bisa memancar dan energi dari alam, cuma butuh latihan saja,” kata perempuan berambut panjang ini.
Maya juga menjelaskan bahwa ada beberapa kekeliruan yang berkembang di masyarakat bahwa vlek dan siklus bulanan dipengaruhi oleh makanan. Padahal, makanan tidak memengaruhi pola menstruasi dan vlek yang timbul lebih dipengaruhi tingkat stres dan rasa lelah.
”Makanan ya ke saluran pencernaan, tidak ke area kewanitaan. Stres pikiran dan capek yang lebih memengaruhi nyeri datang bulan,” ungkapnya.
Sumber : radarlampung edisi 13 des 2014
Tidak ada komentar :
Posting Komentar
Terima kasih sudah meluangkan waktu anda untuk memberikan komentar :)