Uretroskopi adalah teknik melihat ke dalam saluran uretra,yaitu melalui saluran kemih pada pria/wanita baik dewasa maupun anak. Pada kasus kasus urologi sama sekali tidak membuat luka di tubuh pasien.
Tujuannya, untuk menemukan masalah yang ada di dalam, sekaligus melakukan tindakan pengobatan. “Urethroscopy adalah melihat ke dalam saluran uretra. Jika terdapat penyempitan dilakukan urethrotomi internametode Prof. SACHSE, yaitu memotong dengan pisau dingin (cold knife—tanpa kauter) uretra yang menyempit tersebut pada arah jam 12,” ujarnya, seraya menambahkan, namun jika terdapat batu, bisa dilakukan pemecahan batu dengan alat lithotripter, lithoclast maupun laser atau ultrasonic/ electrohidrulik. Begitu pula jika terdapat pembesaran prostat maka dilakukan TUR-P (Trans Urethral Prostatectomy) atau laser prostatectomy.
“Jadi, tindakan diagnosis sekaligus terapetik, mulai dari memeriksa hingga melakukan tindakan pengobatan,” timpal dr. M. Putra, SpU, Spesialis Bedah Urologi Rumah Sakit Mitra Kemayoran. Namun, untuk menangani kasus-kasus pada sistem (traktus) urogenitallaki-laki dan sistem (traktus) urinariuspada wanita ini bisa dilakukan melalui dua macam tindakan pembedahan, dengan operasi terbuka (open surgery) yang membutuhkan luka sayatan atau operasi tertutup (closed surgery) tanpa luka sayatan operasi. Bila tidak berhasil memecah batu ureter yang cukup besar atau berukuran >2 cm, misalnya, biasanya harus dilanjutkan dengan tindakan bedah buka. “Kalau ada batu yang besar bangetdan tidak bisa ditembak, maka kami harus mengambil tindakan dengan operasi terbuka. Atau bila ada tumor di kandung kemih,“ tambah dr. med S Halim SpU yang memiliki jadwal praktik di dua tempat, RS Mitra Kemayoran dan RSMK Kelapa Gading.
Khusus untuk penanganan batu ginjal, ada pula terapi non bedah invasif yang disebut Extracorporeal Shock Wave Lithotripsy (ESWL). Teknik ini tidak memerlukan pembedahan atau memasukkan alat operasi ke dalam tubuh. Menurut dr. Miftahul Alam, Spesialis Bedah Urologi RS Mitra Kemayoran, ESWL adalah terapi penyembuhan penyakit batu ginjal yang sangat sederhana. “Pada terapi ini, gelombang kejut ditembakkan ke arah batu ginjal sampai hancur dengan ukuran serpihannya cukup kecil sehingga dapat dikeluarkan secara alamiah,” urai dokter yang juga praktik di RSMK Kelapa Gading ini,seraya menambahkan, itu sebabnya, saat ini ESWL semakin populer dan menjadi pilihan pertama dalam kasus umum penanganan penyakit batu ginjal. Terapi yang hanya membutuhkan waktu kurang dari satu jam ini mampu memecah batu ginjal mulai diameter 4 mm sampai 2 cm, dengan tingkat keberhasilan hingga 90 persen lebih. Di sisi lain, prosedur ESWL tergolong aman untuk dilakukan kepada anak-anak, orang dewasa bahkan usia lanjut. Namun, tidak dianjurkan bagi wanita hamil, pasien yang memiliki kelainan pendarahan, ada infeksi ginjal, infeksi saluran kencing, atau kanker ginjal. Begitu pula dengan mereka yang memiliki ginjal dengan struktur atau fungsi yang tidak normal.
Saat ini, kata dr. Lukman, seiring dengan perubahan gaya hidup masyarakat, kasus-kasus urologi seperti batu ginjal dan gangguan pada saluran kemih merupakan penyakit yang paling banyak ditemukan. Lainnya, prostat hingga tumor uretra.“Itulah yang paling banyak kita tangani di RS Mitra Keluarga,” ungkapnya, seraya menambahkan, namun, sekarang ini pasien cenderung memilih operasi yang hasilnya bagus dari sisi kosmetik, bisa sembuh lebih cepat dan masa perawatan lebih singkat, sehingga ia bisa segera beraktivitas kembali. Itu yang penting. “Soal biaya, mungkin bisa dicari,” sebutnya, santai.
Tujuannya, untuk menemukan masalah yang ada di dalam, sekaligus melakukan tindakan pengobatan. “Urethroscopy adalah melihat ke dalam saluran uretra. Jika terdapat penyempitan dilakukan urethrotomi internametode Prof. SACHSE, yaitu memotong dengan pisau dingin (cold knife—tanpa kauter) uretra yang menyempit tersebut pada arah jam 12,” ujarnya, seraya menambahkan, namun jika terdapat batu, bisa dilakukan pemecahan batu dengan alat lithotripter, lithoclast maupun laser atau ultrasonic/ electrohidrulik. Begitu pula jika terdapat pembesaran prostat maka dilakukan TUR-P (Trans Urethral Prostatectomy) atau laser prostatectomy.
“Jadi, tindakan diagnosis sekaligus terapetik, mulai dari memeriksa hingga melakukan tindakan pengobatan,” timpal dr. M. Putra, SpU, Spesialis Bedah Urologi Rumah Sakit Mitra Kemayoran. Namun, untuk menangani kasus-kasus pada sistem (traktus) urogenitallaki-laki dan sistem (traktus) urinariuspada wanita ini bisa dilakukan melalui dua macam tindakan pembedahan, dengan operasi terbuka (open surgery) yang membutuhkan luka sayatan atau operasi tertutup (closed surgery) tanpa luka sayatan operasi. Bila tidak berhasil memecah batu ureter yang cukup besar atau berukuran >2 cm, misalnya, biasanya harus dilanjutkan dengan tindakan bedah buka. “Kalau ada batu yang besar bangetdan tidak bisa ditembak, maka kami harus mengambil tindakan dengan operasi terbuka. Atau bila ada tumor di kandung kemih,“ tambah dr. med S Halim SpU yang memiliki jadwal praktik di dua tempat, RS Mitra Kemayoran dan RSMK Kelapa Gading.
Khusus untuk penanganan batu ginjal, ada pula terapi non bedah invasif yang disebut Extracorporeal Shock Wave Lithotripsy (ESWL). Teknik ini tidak memerlukan pembedahan atau memasukkan alat operasi ke dalam tubuh. Menurut dr. Miftahul Alam, Spesialis Bedah Urologi RS Mitra Kemayoran, ESWL adalah terapi penyembuhan penyakit batu ginjal yang sangat sederhana. “Pada terapi ini, gelombang kejut ditembakkan ke arah batu ginjal sampai hancur dengan ukuran serpihannya cukup kecil sehingga dapat dikeluarkan secara alamiah,” urai dokter yang juga praktik di RSMK Kelapa Gading ini,seraya menambahkan, itu sebabnya, saat ini ESWL semakin populer dan menjadi pilihan pertama dalam kasus umum penanganan penyakit batu ginjal. Terapi yang hanya membutuhkan waktu kurang dari satu jam ini mampu memecah batu ginjal mulai diameter 4 mm sampai 2 cm, dengan tingkat keberhasilan hingga 90 persen lebih. Di sisi lain, prosedur ESWL tergolong aman untuk dilakukan kepada anak-anak, orang dewasa bahkan usia lanjut. Namun, tidak dianjurkan bagi wanita hamil, pasien yang memiliki kelainan pendarahan, ada infeksi ginjal, infeksi saluran kencing, atau kanker ginjal. Begitu pula dengan mereka yang memiliki ginjal dengan struktur atau fungsi yang tidak normal.
Saat ini, kata dr. Lukman, seiring dengan perubahan gaya hidup masyarakat, kasus-kasus urologi seperti batu ginjal dan gangguan pada saluran kemih merupakan penyakit yang paling banyak ditemukan. Lainnya, prostat hingga tumor uretra.“Itulah yang paling banyak kita tangani di RS Mitra Keluarga,” ungkapnya, seraya menambahkan, namun, sekarang ini pasien cenderung memilih operasi yang hasilnya bagus dari sisi kosmetik, bisa sembuh lebih cepat dan masa perawatan lebih singkat, sehingga ia bisa segera beraktivitas kembali. Itu yang penting. “Soal biaya, mungkin bisa dicari,” sebutnya, santai.
Tidak ada komentar :
Posting Komentar
Terima kasih sudah meluangkan waktu anda untuk memberikan komentar :)