Selasa, 21 Oktober 2014

Bedah Tanpa Luka dengan Uretroskopi

Uretroskopi adalah teknik  melihat ke dalam saluran uretra,yaitu  melalui saluran kemih pada pria/wanita baik  dewasa maupun anak. Pada kasus kasus urologi sama sekali tidak membuat luka di tubuh pasien.

Tujuannya, untuk  menemukan masalah yang ada di dalam,  sekaligus melakukan tindakan pengobatan.  “Urethroscopy adalah melihat ke dalam  saluran uretra. Jika terdapat penyempitan  dilakukan urethrotomi internametode  Prof. SACHSE, yaitu memotong dengan  pisau dingin (cold knife—tanpa kauter)  uretra yang menyempit tersebut pada arah  jam 12,” ujarnya, seraya menambahkan,  namun jika terdapat batu, bisa  dilakukan pemecahan  batu dengan alat  lithotripter, lithoclast maupun laser  atau ultrasonic/ electrohidrulik. Begitu pula jika  terdapat pembesaran  prostat maka dilakukan  TUR-P (Trans Urethral  Prostatectomy) atau laser prostatectomy.

“Jadi, tindakan diagnosis sekaligus  terapetik, mulai dari memeriksa hingga  melakukan tindakan pengobatan,” timpal  dr. M. Putra, SpU, Spesialis Bedah Urologi  Rumah Sakit Mitra Kemayoran. Namun, untuk menangani kasus-kasus  pada sistem (traktus) urogenitallaki-laki dan  sistem (traktus) urinariuspada wanita ini  bisa dilakukan melalui dua macam tindakan  pembedahan, dengan operasi terbuka (open  surgery) yang membutuhkan luka sayatan  atau operasi tertutup (closed surgery) tanpa  luka sayatan operasi. Bila tidak berhasil  memecah batu ureter yang cukup besar atau  berukuran >2 cm, misalnya, biasanya harus  dilanjutkan dengan tindakan bedah buka.  “Kalau ada batu yang besar bangetdan tidak  bisa ditembak, maka kami harus mengambil  tindakan dengan operasi terbuka. Atau bila  ada tumor di kandung kemih,“ tambah dr.  med S Halim SpU yang memiliki jadwal  praktik di dua tempat, RS Mitra Kemayoran  dan RSMK Kelapa Gading.

Khusus untuk  penanganan batu  ginjal, ada pula  terapi non  bedah invasif  yang disebut Extracorporeal  Shock Wave  Lithotripsy (ESWL).  Teknik ini tidak memerlukan pembedahan  atau memasukkan alat operasi ke dalam  tubuh.  Menurut dr. Miftahul Alam, Spesialis  Bedah Urologi RS Mitra Kemayoran, ESWL  adalah terapi penyembuhan penyakit batu  ginjal yang sangat sederhana. “Pada terapi  ini, gelombang kejut ditembakkan ke arah  batu ginjal sampai hancur dengan ukuran serpihannya cukup kecil sehingga dapat  dikeluarkan secara alamiah,” urai dokter  yang juga praktik di RSMK Kelapa Gading  ini,seraya menambahkan, itu sebabnya,  saat ini ESWL semakin populer dan menjadi  pilihan pertama dalam kasus umum  penanganan penyakit batu ginjal. Terapi yang hanya membutuhkan  waktu kurang dari satu jam ini  mampu memecah batu ginjal  mulai diameter 4 mm sampai  2 cm, dengan tingkat  keberhasilan hingga  90 persen lebih. Di  sisi lain, prosedur  ESWL tergolong aman  untuk dilakukan kepada  anak-anak, orang dewasa  bahkan usia lanjut. Namun,  tidak dianjurkan bagi wanita  hamil, pasien yang memiliki kelainan  pendarahan, ada infeksi ginjal,  infeksi saluran kencing, atau  kanker ginjal. Begitu pula  dengan mereka yang  memiliki ginjal dengan  struktur atau fungsi yang  tidak normal.

Saat ini, kata dr.  Lukman, seiring dengan  perubahan gaya hidup  masyarakat, kasus-kasus urologi  seperti batu ginjal dan gangguan pada  saluran kemih merupakan penyakit yang  paling banyak ditemukan. Lainnya, prostat  hingga tumor uretra.“Itulah yang paling  banyak kita tangani di RS Mitra Keluarga,”  ungkapnya, seraya menambahkan, namun,  sekarang ini pasien cenderung memilih  operasi yang hasilnya bagus dari sisi  kosmetik, bisa sembuh lebih cepat dan  masa perawatan lebih singkat, sehingga ia  bisa segera beraktivitas kembali. Itu yang  penting. “Soal biaya, mungkin bisa dicari,”  sebutnya, santai.

Tidak ada komentar :

Posting Komentar

Terima kasih sudah meluangkan waktu anda untuk memberikan komentar :)