Jumat, 10 Oktober 2014

Penyebab Epilepsi dan Sosialisasi Stigma Negatif tentang epilepsi

Penyebab pasti dari penyakit epilepsi belum diketahui secara pasti. Namun, dilihat dari unsur penyebabnya, epilepsi dibedakan menjadiEpilepsi Primer (Idiopathic) dan Epilepsi Sekunder. Disebut Epilepsi Primer (Idiopathic), apabila penyebabnya tidak jelas dan telahterjadi sejak penderita berusia

6,5 tahun sampai 18 tahun. Disebut Epilepsi Sekunder jika terjadi akibat kelainan/kerusakan pada otak akibat sebab lain yang sudah diketahui dengan jelas. Misal, gangguan pada proses perkembangan janin di dalam kandungan (ibu hamilanemisatau kurang gizi, mengalami trauma dan sebagainya. Untuk kasus seperti ini, biasanya serangan akan terjadi ketika penderita memasuki usia 30 tahun. Di sisi lain, dokter juga harus hatihati terhadap dampak lanjutan dari kasus semacam ini, seperti kemungkinan adanya tumor, kanker dan lain-lain.

Bagaimana menciptakan kehidupan yang nyaman bagi penderita epilepsi? Jawaban utamanya adalah sosialiasi. Terutama untuk membuang stigma masyarakat yang menganggap epilepsi sebagai bagian dari kekuatan gaib, kesurupan, penyakit keturunan, atau penyakit menular. Ini semuaharusdihilangkan. Sehingga, siapapun yang kebetulan menemukan penderita terserang kejang-kejang, bisa langsung diselamatkan. Dibantu pernafasannya.

“Tindakan pertama sebelum dibawa ke dokter ialah menyelamatkan penderita dengan melakukan antisipasi memperbaiki jalan napas. Miringkankepalanya dan usahakan air liurnya tidak masuk ke saluran napas. Serangan ini tidak lama, sekitar 2-3 menit. Namun, jika tidaksegeraditolong, akibatnya bisa fatal, bahkan menyebabkan kematian,” pesan dr. CH Robert Loho, SpS.

Sayangnya, sebagian besar masyarakat masih belum begitu paham dengan epilepsi. Ini bahaya. Iklan layanan masyarakat, “Yuk Di, kita main bolalagi,”ternyata tidak sampai pesannya. Padahal, penting sekali untuk diingat bahwa penderita epilepsi itu jangan sampai dibiarkan begitusaja. Selain melakukan antisipasi untuk memperbaiki jalan napas, penderita harus segera dijauhkan dari air, api, ataupun unsur lainyangbisa membahayakan jiwanya.

“Ingat, yang berbahaya adalah status epilepsi berkepanjangan. Ini berlangsung lebih dari 30 menit. Di bidang penyakit syaraf, status seperti ini bisa berakibat fatal jika tidak ditangani dengan cepat, karena akan mengakibatkan kerusakan pada sel-sel otak yang bisa menyebabkan kematian,” jelasnya.

Yuk, bantu sosialisasikan hal agar bisa menghilangkan stigma negatif epilepsi. Smoga dengan begitu, keluarga kita terhindar dari penyakit ini. Silahkan di share ke fb, twitter, atau sosmed lainya milik anda.

Tidak ada komentar :

Posting Komentar

Terima kasih sudah meluangkan waktu anda untuk memberikan komentar :)