Anda mungkin sudah tahu sedikit banyaknya tentang bahaya obesitas, namun tahukah anda bahwa obesitas dari kecil bisa menimbulkan penyakit yang lebih berbahaya. Penelitian dari swedia baru baru ini mengungkapkan bahwa obesitas dari remaja, bisa memicu penyakit usus besar dan kanker rektum pada saat penderita dewasa.
Penelitian ini mengambil sampel remaja berusia 16 sd 20 tahun. Ternyata partisipan yan gmengalami obesitas pada saat remaja kemungkinan besar terkena penyakit kanker usus besar dan rektum. Jika di bandingkan dengan yang memiliki bobot normal, kemungkinannya 2 kali lipat.
Sementara itu, remaja yang mengalami peradangan tingkat tinggi berkemungkinan 63 persen lebih tinggi untuk mengalami kanker usus, dibandingkan dengan remaja yang tidak mengalami peradangan atau mengalami peradangan tingkat sedang, seperti dilansir oleh Healthy Living (29/09).
"Hasil ini penting karena kita masih mengetahui sedikit sekali tentang kemungkinan dan perkembangan kanker usus besar pada masa remaja," ungkap ketua peneliti Elizabeth Kantor dari Harvard School of Public Health in Boston.
Meski begitu, menurut Kantor, hasil penelitian ini belum cukup untuk menetapkan bahwa peradangan dan obesitas adalah penyebab kanker usus. Namun sangat penting untuk berhati-hati karena kedua hal tersebut telah terbukti berkaitan. Selama ini diketahui juga bahwa obesitas merupakan penyebab peradangan dan berkaitan dengan peningkatan risiko berbagai macam kanker.
Kantor dan koleganya akan melakukan penelitian lebih lanjut untuk mengetahui dengan jelas bagaimana obesitas bisa meningkatkan risiko kanker usus. Perkembangan kanker usus terjadi dalam waktu yang lama sehingga sangat penting untuk memahami apakah obesitas sejak usia muda atau di usia tua yang lebih berbahaya dan memicu kanker usus tersebut.
Penelitian ini mengambil sampel remaja berusia 16 sd 20 tahun. Ternyata partisipan yan gmengalami obesitas pada saat remaja kemungkinan besar terkena penyakit kanker usus besar dan rektum. Jika di bandingkan dengan yang memiliki bobot normal, kemungkinannya 2 kali lipat.
Sementara itu, remaja yang mengalami peradangan tingkat tinggi berkemungkinan 63 persen lebih tinggi untuk mengalami kanker usus, dibandingkan dengan remaja yang tidak mengalami peradangan atau mengalami peradangan tingkat sedang, seperti dilansir oleh Healthy Living (29/09).
"Hasil ini penting karena kita masih mengetahui sedikit sekali tentang kemungkinan dan perkembangan kanker usus besar pada masa remaja," ungkap ketua peneliti Elizabeth Kantor dari Harvard School of Public Health in Boston.
Meski begitu, menurut Kantor, hasil penelitian ini belum cukup untuk menetapkan bahwa peradangan dan obesitas adalah penyebab kanker usus. Namun sangat penting untuk berhati-hati karena kedua hal tersebut telah terbukti berkaitan. Selama ini diketahui juga bahwa obesitas merupakan penyebab peradangan dan berkaitan dengan peningkatan risiko berbagai macam kanker.
Kantor dan koleganya akan melakukan penelitian lebih lanjut untuk mengetahui dengan jelas bagaimana obesitas bisa meningkatkan risiko kanker usus. Perkembangan kanker usus terjadi dalam waktu yang lama sehingga sangat penting untuk memahami apakah obesitas sejak usia muda atau di usia tua yang lebih berbahaya dan memicu kanker usus tersebut.
Tidak ada komentar :
Posting Komentar
Terima kasih sudah meluangkan waktu anda untuk memberikan komentar :)