Jumat, 03 Oktober 2014

Kehamilan diluar kandungan - Pengertian, Penyebab, Gejala, Diagnosis dan Pengobatannya

Kita mungkin sudah sering mengenal istilah hamil di luar kandungan, nah mau tahu lebih jauh? Baca terus ya. Kehamilan diluar kandungan dalam istilah kedokterannya disebut kehamilan ektopik.

Pengertian Kehamilan diluar kandungan (ektropik)
Pada kehamilan normal, sel telur yang telah dibuahi oleh sel sperma di saluran telur akan bergerak menuju ke dalam rahim untuk kemudian melekat (berimplantasi) pada dinding dalam rahim dan tumbuh menjadi janin.

Sedangkan di kehamilan ektopik yang terjadi adalah sel telur yang telah dibuahi berimplantasi tidak pada tempat yang seharusnya, yakni pada dinding dalam rahim, melainkan pada saluran indung telur atau tuba falopii (>90 %), indung telur atau ovarium, leher rahim atau serviks,bahkan rongga perut.angka kejadian kehamilan ektopik ini bervariasi, dengan rata-rata mencapai 2 % dari angka total kehamilan.

Apa penyebab terjadinya kehamilan ektopik ?

Ada banyak faktor risiko yang menyebabkan terjadinya kehamilan ektopik, diantaranya peradangan pada organ dalam panggul (Pelvic Inflammatory Disease) sehingga menyebabkan terjadinya perlengketan atau penyumbatan pada saluran indung telur. Faktor lainnya yaitu adanya kelainan bawaan pada saluran indung telur, riwayat operasi pada rongga perut, riwayat kejadian kehamilan ektopik sebelumnya, bahkanIUD (spiral), dapat meningkatkan risiko terjadinya kehamilan ektopik.

Namun, perlu diketahui bahwa wanita yang tidak memiliki faktor risiko apapun, dapat pula mengalami kehamilan ektopik. Oleh karenanya sangat penting untuk melakukan deteksi dini pada masa awal kehamilan.

Bagaimana gejala dan tanda kehamilan ektopik ?

Tidak adanya menstruasi atau perdarahan vagina (berupa spotting) di luar masa menstruasi, nyeri di salah satu sisi panggul, mual dan muntah.Jika anda mengalami gejala-gejala tersebut, segera periksakan diri ke dokter.Pada tahap lanjutan atau kehamilan ektopikterganggu, didapatkan gejala di atas dengan tanda-tanda syok (nyeri hebat, pucat, tekanan darah menurun) akibat pecahnya (ruptur) bagian saluran indung telur atau organ dimana sel telur yang telah dibuahi berimplantasi secara abnormal. Hal ini disebabkan karena sel telur yang telah dibuahi bertumbuh sesuai dengan kodratnya sebagai hasil pembuahan, sehingga pada suatu titik waktu, organ yang diimplantasinya menjadi menjadi pecah atau ruptur akibat regangan.

Bagaimana dokter anda akan mendiagnosis kehamilan ektopik ini ?

Dokter akan melakukan serangkaian tes medis untuk menegakkan diagnosis kehamilan ektopik. USG (ultrasound) akan dilakukan untuk melihat keberadaan embrio, apakah berada di dalam rahim, ataupun melihat adanya darah di rongga perut bawah apabila telah terjadi kehamilan ektopik terganggu. Laparoskopi dapat dilakukan dengan melakukan sayatan minimal untuk mendeteksi keberadaan embrio di luar rahim, sekaligusmelakukan intervensi medis sebagai pengobatan kehamilan ektopik. Secara penunjang medis laboratorium, hormon hCG (human chorionicgonadotropin) dapat diukur secara berkala kadarnya. Pada kehamilan normal, hormon hCG akan mengalami peningkatan dengan kadar tertentu. apabila tidak didapati peningkatan, atau peningkatannya tidak optimal pada pemeriksaan berkala, maka kehamilan ektopik patut dicurigai. Diagnosis hendaknya ditegakkan sedini mungkin, agar tidak terjadi komplikasi berupa perdarahan, kerusakan organ, bahkan sampai kepada syok yang mengancam nyawa.

Bagaimana pengobatan yang dapat dilakukan pada kehamilan ektopik ?

Kehamilan ektopik yang terjadiharussegera diterminasi. apabila embrio masih kecil, penyuntikan obat untuk menahan laju pertumbuhan embrio dapat dilakukan. Caralain yang dapat ditempuh ialah dengan pembedahan ataupun laparoskopi. apabila kehamilan ektopik terganggu atau mengalami komplikasiberupa perdarahan dan syok, maka stabilisasi keadaan penderita akan diutamakan. Kemudian, dilakukan pembedahan besar rongga perut(laparotomi) untuk mengeluarkan darah dan memperbaiki kerusakan organ internal yang terlibat.

Bagaimana prognosis Wanita yang pernah mengalami kehamilan ektopik ?

Wanita yang pernah memiliki riwayat kehamilan ektopik tentunya akan dapat kembali hamil di kemudian hari.Namun masih terdapat risiko untuk kembali mengalami kehamilan ektopik. Dengan demikian, pemeriksaan dan deteksi dini hendaknya dilakukan secara berkala.

Dr. andry, Sp.OG
Dokter Spesialis Obstetri & Ginekologi

Tidak ada komentar :

Posting Komentar

Terima kasih sudah meluangkan waktu anda untuk memberikan komentar :)