Sabtu, 18 Oktober 2014

Teknik laparoskopi untuk kecantikan

Kosmetik tentu merupakan kebutuhan  penting bagi wanita. Bayangkan,  apa jadinya jika kulit halus mulus  seorang wanita jika harus tergores  luka sayatan panjang lengkap dengan titiktitik bekas lubang jahitan. Tentu akan sangat  mengganggu dari sisi keindahan. Saat ini  ada teknologi operasi yang tidak lagi harus  melakukan bedah terbuka dengan sayatan  panjang, yaitu teknik laparoskopi.

Di bidang bedah umum, teknik ini sangat  menguntungkan bagi pasien –terutama  wanita—yang sangat mengutamakan kosmetik.  “Itulah yang kita lakukan di Rumah Sakit Mitra  Keluarga,” kata dr. Ferdy Limengka, SpB,  FINACS. Mulai dari tindakan diagnostik untuk  melihat adanya perdarahan rongga perut,  pengangkatan usus buntu yang meradang  (appendicitis), hernia, pengangkatan kandung  empedu, hingga penanganan tumor/kanker  usus.

“Kita lakukan dengan teknik laparoskopi  yang hanya memerlukan sayatan kecil saja.  Bahkan, luka bekas sayatan itu dapat dibuat  tidak tampak. Sehingga tetap dapat menjaga  keindahan kulit di sekitar perut,” jelas dokter  ahli bedah umum yang di RSMK Bekasi dan  Bekasi Timur ini, seraya memperlihatkan  gambar sempurna permukaan perut wanita  paskaoperasi appendicitis.

Lebih dari itu, sambung dokter kelahiran  Makassar 18 November 1950 ini, RS Mitra  Keluarga telah selangkah lebih maju dengan  menerapkan tindakan bedah laparoskopi yang  hanya membutuhkan satu sayatan kecil (single  hole), atau dikenal dengan istilah SILS (single  incision laparoscopic surgery). “Jadi kalau cuma sekadar operasi usus  buntu, kami bisa bikin mulus sekali.

Sangat  cocok untuk kepentingan kosmetik yang sangat  penting bagi wanita yang dalam aktivitasnya  sangat membutuhkan sisi penampilan,” terang  dokter senior yang tampil santai dan sangat  enjoydengan profesinya ini. Di sisi lain, sambung lelaki yang kenyang  mengikuti pelatihan teknik laparoskopi di  berbagai negara ini, dengan teknik laparoskopi,  pasien bisa segera beraktivitas kembali.

Karena, nyeri akibat luka paskaoperasinya  tidak sedahsyat nyeri paska bedah terbuka  (konvensional), sehingga hanya membutuhkan  masa perawatan yang lebih singkat. “Bahkan,  banyak pasien saya yang bisa langsung  pulang,” kata ayah empat anak dari hasil  pernikahannya dengan RA Julia Elvira Maria  Koeswandi.

Tidak ada komentar :

Posting Komentar

Terima kasih sudah meluangkan waktu anda untuk memberikan komentar :)